Kamis, 19 November 2015

All About
Inside Out Movie



United States | Animation | PG | Directed by: Pete Docter | Written by: Pete Docter | Cast: Amy Poehler, Phyllis Smith, Bill Hader, Lewis Black, Mindy Kaling, Richard Kind, Kaitlyn Dias, Diane Lane, Kyle MacLachlan | English | Run time: 94 minutes


Sinopsis

Film Inside Out menceritakan tentang berbagai emosi yang ada di dalam tubuh seorang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Riley. Di dalam pikirannya, terdapat lima perwujudan emosi, Joy (bahagia, Amy Poehler), Fear (takut, Bill Hader), Anger (marah, Lewis Black), Disgust (jijik, Mindy Kaling), dan Sadness (sedih, Phyllis Smith).
Kelima emosi ini tinggal di sebuah tempat yang disebut Headquartes (markas besar), yaitu pusat kendali pikiran Riley yang membimbingnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Namun, keadaan jadi tak sama lagi ketika Riley, yang berasal dari daerah harus pindah ke kota metropolitan San Francisco mengikuti ayahnya. Headquarters pun menjadi kacau ketika Riley berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan kota besar.
Sementara Joy berusaha untuk tetap optimis, kelima emosi ini berseteru tentang cara terbaik bagi Riley dalam menghadapi kehidupan di kota, rumah, dan sekolah yang baru.


Review

Apakah kamu pernah membayangkan, apa yang sebenarnya terjadi di dalam pikiran seseorang? Sebuah pertanyaan menarik yang dijawab oleh Pixar dengan film penuh imajinasi berjudul Inside Out. Film yang bisa saja menjadi film terbaik di tahun 2015 bagi saya. Di bawah naungan Pete Docter (Up, 2009), film yang diproduksi selama lima tahun ini bercerita tentang karakterisasi emosi yang ada dalam pikiran seorang remaja putri menjelang masa pubertasnya. Sebuah pengalaman sinema sepanjang 94 menit yang penuh akan perasaan dan makna, yang setidak-tidaknya akan membuat mata anda berair karena terharu.
Semenjak kepindahan diri dan keluarganya dari Minnesota ke San Francisco, Riley Anderson (Kaitlyn Dias) memiliki emosi yang campur aduk. Emosi dalam pikirannya yang termanifestasikan dalam lima bentuk: Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Fear (Bill Hader), Anger (Lewis Black), dan Disgust (Mindy Karling). Karena ada sesuatu "malfungsi", Joy dan Sadness terdampar dalam lika-liku labirin penyimpanan memori jangka panjang Riley. Sulit untuk kembali ke markas besar emosi yang kini hanya diisi oleh Fear, Disgust, dan Anger. Dengan absennya Joy dan Sadness, emosi dan kepribadian Riley menjadi berubah, mungkin untuk selamanya. Untuk mencegah hal tersebut, Joy dan Sadness harus segera kembali dan memahami perubahan yang akan terjadi pada Riley.

Inside Out bisa dibilang merupakan sebuah konsep paling ambisius yang pernah dilahirkan oleh Pixar. Memanifestasikan emosi yang abstrak dan merangkainya dalam sebuah narasi merupakan sebuah hal yang sulit. Namun dengan kemampuan imajinasi yang dimiliki oleh Docter dan Pixar semuanya dapat terwujud dengan amat luar biasa. Bagaimana mereka menggambarkan konsep-konsep seperti kepribadian, mimpi, dan bahkan teman imajinasi, yang terbentuk dalam tokoh menghibur bernama Bing Bong (Richard Kind), benar-benar tiada hentinya membuat saya takjub. Ketakjuban ini mungkin menyamai, atau bahkan melebihi, yang pernah saya rasakan ketika diajak menyelami dunia video game yang dilakukan oleh Disney dengan film Wreck-it Ralph.
Inside Out adalah mengenai memahami kompleksitas emosi manusia dan bagaimana di antara tiap emosi tersebut saling berkaitan. Dalam hal ini disampaikan melalui dinamika hubungan antara emosi senang (Joy) dan sedih (Sadness) yang nampaknya bertentangan namun saling membutuhkan. Film ini diceritakan secara paralel antara kejadian di luar dan di dalam diri Riley, dimana penceritaan kedua bagian ini dilakukan secara apik dan selalu engaging. Film ini juga termasuk sebagai kisah coming-of-age, tentang bagaimana Riley (dan emosi yang ada dalam pikirannya) tumbuh menjadi dewasa.
Naskah yang ditulis oleh Pete Docter memiliki segudang kebijaksanaan yang terefleksikan dalam penceritaannya. Memberikan makna dan pembelajaran tanpa harus menggurui. Memberikan sedikit rasa nostalgia yang manis akan memori masa kecil dan masa awal remaja. Hal ini menjadikan Inside Out bersifat universal, dapat dinikmati oleh tua dan muda, namun secara bersamaan juga merupakan sebuah pengalaman sinema yang personal. Selain itu, komedi juga datang dan silih berganti di film ini. Menjadikan film ini tidak hanya bermakana tapi juga amat menghibur.


Soundtrack

 1. Bundle of Joy
2. Team Building
3. Nomanisone Island/National Movers
4. Overcoming Sadness
5. Free Skating
6. First Day of School
7. Riled Up
8. Goofball No Longer
9. Memory Lanes
10. The Forgetters
11. Chasing the Pink Elephant
12. Abstract Thought
13. Imagination Land
14. Down in the Dumps
15. Dream Productions
16. Dream a Little Nightmare
17. The Subconscious Basement
18. Escaping the Subconscious
19. We Can Still Stop Her
20. Tears of Joy
21. Rainbow Flyer
22. Chasing Down Sadness
23. Joy Turns to Sadness/A Growing Personality
24. The Joy of Credits


Scene









Tidak ada komentar:

Posting Komentar